Profil Desa Mantingan
Ketahui informasi secara rinci Desa Mantingan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Mantingan, Kecamatan Jaken, Pati. Mengupas tuntas potensi pertanian sebagai tulang punggung ekonomi, data demografi terbaru, kondisi infrastruktur, sistem pemerintahan, serta tantangan dan peluang pembangunan di wilayah agraris ini.
-
Sentra Pertanian Strategis
Perekonomian desa sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya padi sawah tadah hujan, yang menjadi sumber utama penghidupan mayoritas warganya.
-
Tantangan Hidrologi
Wilayah ini menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan air, sering mengalami kekeringan di musim kemarau dan berisiko banjir di musim hujan, yang berdampak langsung pada sektor pertanian.
-
Kelembagaan Desa yang Aktif
Memiliki struktur pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan yang berjalan, berperan aktif dalam pelayanan publik dan perencanaan pembangunan meskipun dihadapkan pada berbagai kendala.

Desa Mantingan, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merupakan representasi denyut nadi kehidupan agraris di kawasan Pantura Timur. Jauh dari hiruk pikuk kota, desa ini menyimpan potensi besar di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung utama perekonomian warganya, sambil terus beradaptasi dengan tantangan geografis dan iklim yang unik. Profil ini mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Mantingan, dari letak geografis, demografi, hingga dinamika sosial-ekonomi yang membentuknya.
Lokasi Geografis dan Batas Wilayah
Desa Mantingan secara geografis terletak di bagian tenggara Kabupaten Pati. Posisinya berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Jaken dan kurang lebih 19 kilometer dari Alun-Alun Simpang Lima Pati, ibu kota kabupaten. Lokasinya yang terhubung dengan jalan kecamatan menjadikannya memiliki aksesibilitas yang cukup baik menuju pusat ekonomi dan pemerintahan yang lebih besar.
Secara administratif, wilayah Desa Mantingan berbatasan langsung dengan desa-desa lain di sekitarnya yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi. Berdasarkan data monografi desa, batas-batas wilayahnya yakni:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Arumanis dan Desa Kolutan
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Sidoluhur
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kletek
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Terteg dan Desa Mojolampir
Total luas wilayah Desa Mantingan mencapai 718,265 hektar. Dari total luas tersebut, sebagian besar merupakan lahan produktif yang didominasi oleh area persawahan, yang menjadi aset utama bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Kondisi Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan terakhir yang tersedia, jumlah penduduk Desa Mantingan mencerminkan karakteristik permukiman pedesaan pada umumnya. Dengan populasi yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dalam rasio yang cukup seimbang, struktur demografisnya didominasi oleh kelompok usia produktif yang mayoritas bekerja di sektor pertanian.
Luas wilayah desa yang mencapai 718,265 hektar atau sekitar 7,18 km², dihuni oleh ribuan jiwa. Hal ini menghasilkan tingkat kepadatan penduduk yang relatif sedang, memungkinkan ruang hidup yang lebih lega dibandingkan dengan kawasan perkotaan. Mayoritas penduduk menggantungkan hidupnya dari mengolah lahan pertanian, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Sebagian kecil lainnya bekerja di sektor jasa, perdagangan, atau merantau ke kota-kota besar untuk mencari peluang kerja di sektor industri dan konstruksi.
Sejarah dan Asal-Usul Desa
Meskipun tidak ada catatan sejarah tunggal yang monumental, asal-usul Desa Mantingan diyakini terkait erat dengan sejarah pembukaan lahan dan permukiman di wilayah Kabupaten Pati bagian timur. Nama "Mantingan" sendiri cukup umum dijumpai di beberapa daerah di Jawa, yang seringkali memiliki kaitan dengan tokoh atau peristiwa bersejarah pada masa lampau, terutama pada era penyebaran Islam atau masa kerajaan Mataram.
Di beberapa daerah lain, nama "Mantingan" berasal dari kata "pementingan," yang berarti tempat untuk melakukan kegiatan penting atau musyawarah. Meskipun belum ada bukti historis yang kuat untuk Desa Mantingan di Jaken, besar kemungkinan penamaan desa ini juga tidak lepas dari fungsinya sebagai lokasi permukiman penting pada masanya, atau merujuk pada nama tokoh yang pertama kali membuka lahan (babat alas) di wilayah tersebut. Seiring waktu, komunitas ini berkembang menjadi sebuah desa definitif dengan struktur pemerintahan dan tatanan sosialnya sendiri.
Perekonomian Desa Berbasis Agraris
Pilar utama yang menopang kehidupan masyarakat Desa Mantingan ialah sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas menjadi aset paling berharga. Jenis persawahan di wilayah ini didominasi oleh sawah tadah hujan, yang berarti sistem pengairannya sangat bergantung pada curah hujan. Ketergantungan ini menjadi salah satu faktor krusial yang menentukan keberhasilan panen setiap tahunnya.
Komoditas utama yang diusahakan yaitu padi. Selain itu, pada musim kemarau atau sebagai tanaman sela, petani juga menanam palawija seperti jagung, kacang hijau dan umbi-umbian. Pola tanam ini merupakan strategi adaptasi petani terhadap ketersediaan air.
Selain pertanian tanaman pangan, sebagian warga juga menekuni usaha di bidang peternakan skala rumah tangga, seperti memelihara sapi, kambing, dan unggas. Usaha ini berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan sekaligus tabungan. Di luar sektor agraris, geliat ekonomi juga terlihat dari adanya beberapa warung kelontong dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melayani kebutuhan sehari-hari warga setempat. Namun skalanya masih terbatas dan belum menjadi penggerak ekonomi utama.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Sebagai sebuah unit pemerintahan, Desa Mantingan telah dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dasar dan fasilitas publik untuk melayani warganya, meskipun beberapa di antaranya masih memerlukan peningkatan.
Di bidang pendidikan, terdapat lembaga pendidikan tingkat dasar seperti Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang menjadi pusat pendidikan formal bagi anak-anak desa. Keberadaan fasilitas ini memastikan akses pendidikan dasar yang terjangkau bagi seluruh warga.Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Pustu (Puskesmas Pembantu) serta kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang rutin diselenggarakan untuk memantau kesehatan ibu dan anak. Fasilitas ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan preventif dan promotif di tingkat desa.
Akses transportasi didukung oleh jalan-jalan desa dan dusun yang menghubungkan permukiman warga dengan pusat desa dan jalan raya kecamatan. Kondisi jalan menjadi faktor vital bagi kelancaran distribusi hasil pertanian dan mobilitas warga. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan spiritual, telah berdiri masjid dan beberapa musala yang tersebar di setiap dusun, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Mantingan dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh warga, dibantu oleh jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi), serta kepala dusun. Struktur ini bertanggung jawab atas administrasi pemerintahan, perencanaan pembangunan, dan pelayanan publik.
Sebagai mitra pemerintah desa, terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang memiliki fungsi legislasi, pengawasan, dan menampung aspirasi masyarakat. Sinergi antara Pemerintah Desa dan BPD menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Di samping lembaga formal tersebut, berbagai lembaga kemasyarakatan juga aktif berperan dalam dinamika sosial. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Karang Taruna, dan Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) merupakan pilar-pilar penting dalam menggerakkan partisipasi warga dalam berbagai program pembangunan, sosial, dan pemberdayaan.
Potensi dan Tantangan Pembangunan
Desa Mantingan memiliki sejumlah potensi yang dapat dioptimalkan untuk kemajuan di masa depan. Lahan pertanian yang luas merupakan modal dasar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani. Dengan penerapan teknologi pertanian yang lebih modern, pengelolaan pascapanen yang baik, dan diversifikasi produk pertanian, sektor ini dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar. Sumber daya manusia, terutama generasi muda, juga menjadi potensi jika dibekali dengan keterampilan yang relevan untuk mengembangkan ekonomi kreatif atau agribisnis.
Namun, di balik potensi tersebut, terdapat tantangan signifikan yang harus dihadapi.
Ketergantungan pada Alam: Sistem sawah tadah hujan membuat sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim, terutama kekeringan berkepanjangan yang kerap melanda wilayah Pati timur. Di sisi lain, curah hujan tinggi juga membawa risiko banjir.
Infrastruktur Pertanian: Perlunya optimalisasi dan pemeliharaan infrastruktur pendukung pertanian, seperti embung desa atau sumur bor, untuk mengurangi ketergantungan pada hujan.
Regenerasi Petani: Seperti banyak desa agraris lainnya, tantangan regenerasi petani menjadi isu penting. Minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun, lebih memilih bekerja di sektor non-pertanian atau merantau.
Akses Permodalan dan Pasar: Petani dan pelaku UMKM seringkali menghadapi kendala dalam mengakses permodalan dan jaringan pasar yang lebih luas untuk menjual produk mereka dengan harga yang kompetitif.
Desa Mantingan di Kecamatan Jaken merupakan cerminan dari kehidupan pedesaan di Kabupaten Pati yang kokoh berdiri di atas fondasi agraris. Dengan segala potensi sumber daya alam dan kelembagaan yang dimilikinya, desa ini terus bergerak maju. Namun, untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi tantangan yang ada, terutama dalam hal pengelolaan air, modernisasi pertanian, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Masa depan Desa Mantingan akan sangat ditentukan oleh kemampuannya beradaptasi dan berinovasi dalam mengelola potensi yang dimilikinya.